Rabu, 01 Juni 2011

Menggandakan sumber-sumber penghasilan

Seorang pekerja dan pekerja lepas telah belajar tentang cara-cara yang dilakukan perusahaan dalam mendapatkan penghasilan. Pembelajaran tersebut dipergunakan untuk menggali sumber-sumber penghasilan tambahan dengan cara menyisihkan sebagian penghasilan sebagai dana tabungan dan dana cadangan. Dana yang terkumpul untuk selanjutnya perlu diolah guna memperbesar sumber-sumber penghasilan tambahan.




Menambah sumber penghasilan pasif

Kebiasaan menyisihkan sebagian penghasilan yang diperoleh dari hasil bekerja diarahkan untuk menghasilkan dana cadangan. Setelah dana cadangan tercukupi, kebiasaan tersebut hendaknya jangan kita hentikan, bahkan harus dilanjutkan dan diarahkan untuk menghasilkan dana tabungan. Menghimpun dana tabungan merupakan langkah awal untuk memperbesar penghasilan tambahan yang ingin dimiliki.

Untuk mempercepat perolehan dana tabungan, penghasilan yang didapat setiap bulan diolah berdasarkan formula tertentu, misalnya formula 1234 atau 10 : 20 : 30 : 40. Formula tersebut dapat diartikan sebagai proporsi penggunaan penghasilan untuk memenuhi kebutuhan sebesar 10% dalam bentuk infaq atau sedekah, 20% untuk dana tabungan, 30% sebagai dana pengembangan dan 40% untuk biaya hidup rutin. Formula tersebut dapat disesuaikan dengan kondisi masing-masing.

Formula 1234 atau 10 : 20 : 30 : 40 mengindikasikan adanya dana tabungan sebesar 20% dari penghasilan ditambah 30% dana pengembangan. Uang sebesar 20% sebaiknya langsung dimasukan dalam rekening tabungan, sedangkan dana pengembangan 30% diolah untuk mendapatkan sumber-sumber penghasilan tambahan, misalnya membeli valuta asing, koin emas, saham, obligasi, deposito dan sebagainya.

Hasil pengelolaan dana pengembangan akan menghasilkan bunga, dividen, equity, laba dan sebagainya. Bunga biasanya didapat dari tabungan, deposito atau obligasi. Dividen dan equity biasanya diperoleh dari saham atau surat berharga. Laba diperoleh dari penjualan emas atau valuta asing. Hasil perolehan dana pengembangan tersebut akan mempercepat perolehan dana tabungan yang besar sehingga dapat dipergunakan untuk mendapatkan harta-harta yang bersifat produktif.

Konsisten menyisihkan sebagian penghasilannya

Kebiasaan menyisihkan sebagian penghasilan dari bekerja harus terus kita lakukan kendati target dana cadangan sudah terlampaui, bahkan ketika kita sudah memiliki banyak uang tabungan. Prinsipnya, semakin besar jumlah dana tabungan yang kita miliki akan semakin besar pula kesempatan kita memperoleh sumber-sumber penghasilan tambahan dalam bentuk harta-harta produktif.

Harta produktif dapat dipergunakan untuk mendapatkan penghasilan pasif (passive income) dalam bentuk produk investasi, harta yang disewakan, barang ciptaan atau bisnis. Harta produktif adalah harta yang memberikan penghasilan dalam jumlah tertentu secara rutin dan teratur (misalnya setiap bulan) atau harta yang menghasilkan keuntungan ketika dijual kembali.

Kebiasaan memiliki produk investasi seperti deposito, obligasi, surat berharga, koin emas atau valuta asing yang semula ditujukan untuk menghasilkan dana tabungan dapat kita arahkan untuk mendapatkan penghasilan pasif. Dana yang terkumpul dari bunga deposito dan obligasi, dividen saham, equity surat berharga, laba penjualan emas simpanan dan valuta asing ditambah dengan dana tabungan 20% dan dana pengembangan 30% dibelikan produk investasi yang lebih banyak dan lebih besar sehingga asetnya menjadi banyak.

Selain produk investasi, dana tabungan dan dana pengembangan dapat kita gunakan untuk membeli barang-barang atau alat-alat yang dapat disewakan, seperti rumah, tanah, mobil, peralatan elektronik, peralatan rumah tangga dan sebagainya. Kepemilikan barang-barang atau alat-alat yang akan disewakan dapat dilakukan secara kontan atau kredit, tergantung dari daya beli kita.

Untuk membeli barang-barang atau alat-alat secara kredit harus dipertimbangkan perbandingan besar angsuran dan uang sewa yang didapat. Uang sewa yang didapat dari barang-barang yang dibeli secara kredit harus lebih besar dibandingkan dengan jumlah angsuran, sehingga menghasilkan uang masuk untuk biaya operasional barang-barang atau alat-alat tersebut dan sebagian menjadi tambahan aset.

Penghasilan pasif juga dapat diperoleh dengan menciptakan suatu barang atau alat yang menghasilkan sewa atau royalti. Barang-barang dan alat-alat ciptaan lain dapat dibuat sesuai dengan keahlian masing-masing. Menulis buku misalnya, merupakan barang ciptaan yang mendatangkan royalti, disamping mendapatkan honor bagi penulisnya. Membuat alat permainan (games) bisa mendapatkan uang sewa atau jika dipatenkan kemudian digunakan oleh pihak lain bisa mendapatkan royalti. Ini sekedar contoh barang-barang dan alat-alat ciptaan yang mendatang penghasilan pasif yang dapat menambah aset bagi penciptanya.

Penghasilan pasif lainnya dapat diperoleh melalui jalur bisnis atau tepatnya menjadi pemilik usaha. Bisnis yang mendatangkan penghasilan pasif adalah bisnis yang dijalankan oleh orang lain atau pihak lain yang terpercaya. Pihak-pihak yang dimaksud, misalnya suami atau isteri kita, orang tua atau mertua kitakakak, adik atau saudara kita, sahabat atau teman dekat kita. Menjadi pemilik usaha akan mendapatkan penghasilan pasif yang tidak mengganggu waktu kerjanya dan tidak harus meninggalkan pekerjaannya.

Kegemaran untuk menambah sumber-sumber pemasukan akan menjadikan diri kita menjadi orang yang kaya. Kaya adalah kemampuan aset yang dihasilkan seseorang untuk memenuhi seluruh pengeluarannya. Kaya tidak sekedar menyangkut jumlah uang yang dimilikinya, namun lebih kepada kemampuan uang tersebut dalam memenuhi seluruh pengeluaran yang dibutuhkannya.

Memberikan proteksi terhadap penghasilannya

Untuk menjamin pemasukannya tetap mengalir ke kolom aset, kita harus mempunyai proteksi dalam bentuk asuransi. Asuransi jiwa dimiliki untuk menjamin agar penghasilan kita tetap mengalir ke kolom aset kendati kita sudah meninggal. Asuransi kesehatan menjamin pemasukan kita tidak digunakan untuk pengeluaran rawat jalan ataupun rawat inap ketika sakit kardena ada tanggungan dari pihak asuransi. Asuransi kerugian menjamin harta benda dari kerugian akibat terjadinya kecelakaan, tabrakan, atau kebakaran.

Selain melakukan proteksi dalam bentuk asuransi, proteksi juga dapat dilakukan dengan melakukan berbagai investasi. Investasi dapat dilakukan dalam bentuk deposito, obligasi, reksadana, koin emas, dan sebagainya. Investasi tersebut dapat menambah sumber-sumber pemasukan dalam bentuk bunga, dividen, gain, laba dan keuntungan lainnya, sehingga rasio pemasukan dengan pengeluaran menjadi 10 : 20 atau bahkan dapat lebih baik lagi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar