Minggu, 01 Mei 2011

Menetapkan tujuan yang SMART



Tujuan harus dirumuskan dengan benar, karena akan memudahkan seseorang dalam mewujudkannya. Tujuan harus dirumuskan dengan SMART sehingga memiliki indikator keberhasilan yang jelas dan mudah disosialisasikan. Apakah yang dimaksud dengan tujuan yang SMART?




Tujuan finansial


Ketika seorang pekerja atau pekerja lepas sudah berhasil mengubah pola pikir dalam bekerja, maka mantapkanlah niat bahwa bekerja bukan semata-mata untuk mendapatkan uang namun bekerja adalah belajar cara menguasai uang. Sebelum jauh melangkah, alangkah lebih bijaksananya kalau kita tetapkan dulu tujuan kita ke depan, terutama tujuan finansial kita. Untuk membuat tujuan finansial yang tepat, maka ingatlah konsep SMART yang merupakan singkatan specific, measurable, achieveable, realistic, timebound.


Tujuan finansial yang spesifik (specific) artinya kita harus menetapkan tujuan yang fokus, jelas dan dirumuskan secara tertulis. Tujuan finansial yang specifik, misalnya begini : “Saya ingin mempunyai penghasilan pasif per bulan sebesar Rp 5.000.000”. Kita jangan hanya mengatakan, ”Saya ingin mempunyai penghasilan pasif yang besar” karena ini adalah tujuan finansial yang terlalu umum dan tidak jelas. Penghasilan pasif adalah penghasilan yang diperoleh secara terus menerus tanpa keharusan untuk bekerja mendapatkan uang, karena uang yang dimilikinya telah ”bekerja” menghasilkan uang untuk pemiliknya.


Target finansial yang terukur (measurable) menyangkut kriteria keberhasilan dalam mencapainya, baik kuantitatif atau kualitatif. Tentukan kriteria keberhasilannya misalnya berapa jumlah penghasilan pasif yang anda inginkan atau berapa lama penghasilan tersebut akan diwujudkan. Tujuan finansial yang berbunyi, “Saya ingin mempunyai penghasilan pasif per bulan sebesar Rp 5.000.000” mempunyai kriteria yang jelas karena menyangkut besaran rupiah. Tujuan tersebut akan semakin mudah mengukurnya kalau ditambahkan dengan besaran waktu, sehingga kalimatnya menjadi begini, “Saya ingin mempunyai penghasilan pasif per bulan sebesar Rp 5.000.000 pada saat saya berumur 40 tahun”


Tujuan finansial tersebut dapat dicapai (achieveable) karena kita mempunyai keyakinan untuk mencapainya. Kita mempunyai keyakinan dapat mencapai tujuan itu karena ada seseorang yang memiliki kemampuan setara dengan kita atau bahkan pendidikan dan pengalaman orang tersebut relatif lebih rendah dari kita telah mampu mencapainya.


Target finansial yang realistis (realistic) artinya target tersebut bersifat moderat, tidak terlalu sulit tapi juga tidak terlalu mudah bagi kita. Target yang terlalu sulit mustahil dapat mewujudkannya, sedangkan target yang terlalu mudah membuat kita tidak termotivasi untuk memperjuangkannya. Mendapatkan penghasilan pasif sebesar Rp 500.000 pada saat berumur 40 tahun adalah terlalu mudah, namun kalau ditetapkan sebesar Rp 500.000.000 juga tidak realistis karena terlalu sulit.


Target finansial juga perlu ditetapkan waktunya (timebound). Tujuan finansial yang berbunyi : “Saya ingin mempunyai penghasilan pasif per bulan sebesar Rp 5.000.000 pada saat saya berumur 40 tahun” telah memenuhi persyaratan ini.


Indikator keberhasilan


Tujuan yang dirumuskan dengan SMART dengan sendirinya akan menghasilkan sebuah tujuan dengan indikator keberhasilan yang jelas. Tujuan yang dirumuskan dalam contoh tersebut di atas mempunyai indikator keberhasilan dalam bentuk besaran uang dan besaran waktu. Artinya, tujuan tersebut dapat dikatakan tercapai apabila berhasil mendapatkan penghasilan pasif sebesar Rp 5.000.000 pada saat berumur 40 tahun.


Tujuan di atas merupakan tujuan jangka panjang yang dapat dipersingkat dalam jangka waktu yang lebih dekat, misalnya 15 tahun, 10 tahun, atau 5 tahun. Untuk tujuan jangka waktu 5 tahun yang akan datang rumusan menjadi, ”Saya ingin mempunyai penghasilan pasif per bulan sebesar Rp 1.000.000 dalam waktu 5 tahun”


Selain merumuskan tujuan jangka panjang, perlu dibuat pula tujuan jangka pendek untuk kurun waktu 1 tahun. Tujuan jangka pendek atau tujuan tahun depan tersebut dapat dirumuskan, misalnya ”Saya ingin mempunyai penghasilan pasif per bulan sebesar Rp 500.000 setahun yang akan datang” Untuk mereka yang memiliki utang, sebaiknya dibuatkan pula rumusan tujuan yang menyangkut penyelesaian utang-utangnya, misalnya ”Saya ingin mempunyai penghasilan pasif per bulan sebesar Rp 200.000 dan mengurangi utang sebesar Rp 3.000.000 pada tahun yang akan datang”


Tujuan yang dirumuskan dengan SMART dengan sendirinya akan menghasilkan sebuah tujuan dengan indikator keberhasilan yang jelas. Tujuan yang dirumuskan dalam contoh tersebut di atas mempunyai indikator keberhasilan dalam bentuk besaran uang dan besaran waktu. Tujuan jangka pendek dapat dikatakan tercapai apabila berhasil mendapatkan penghasilan pasif per bulan sebesar Rp 500.000 atau mendapatkan penghasilan pasif per bulan sebesar Rp 200.000 dan mengurangi utang sebesar Rp 3.000.000 pada tahun yang akan datang..


Tujuan yang telah dirumuskan dengan SMART dan jelas indikator keberhasilannya tidak serta merta dapat diwujudkan dengan mudah. Tujuan tersebut harus disosialisasikan pada relasi dan orang-orang terdekat atau disosialisasikan pada pihak-pihak yang terkait secara langsung atau tak langsung dengan upaya pencapaian tujuan. Sosialisasi tersebut diperlukan agar para pihak tersebut dapat memberikan dukungan atau bantuan guna memperlancar pencapaian tujuan yang diharapkan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar