Minggu, 01 Mei 2011

Keamanan finansial seorang pekerja

Orang yang bekerja untuk uang akan terus menerus dihantui ketakutan, takut gajinya tidak cukup, takut gajinya berkurang, takut gajinya berhenti. Orang yang bekerja untuk uang akan merasakan nikmatnya banyak uang akan menjadi tamak, menginginkan semakin banyak memiliki uang dan rela melakukan apa pun untuk mendapatkannya.






Bekerja adalah untuk belajar


Motivasi untuk mendapatkan rasa aman merupakan motivasi yang dominan pada setiap manusia, termasuk keamanan finansial. Untuk mencapai keamanan finansial, kita berusaha mendapatkan penghasilan dengan menjadi seorang pekerja (employee)


Menjadi seorang pekerja artinya bekerja pada pihak lain. Bekerja di kantor pemerintahan sebagai pegawai negeri bagi sebagian orang adalah prioritas untuk mendapatkan penghasilan yang aman. Perusahaan swasta, terutama perusahaan yang bonafid, juga menjadi tujuan utama kita yang ingin menjadi seorang pekerja. Ada juga orang yang berusaha mendapatkan penghasilan dengan bekerja pada perorangan atau mencari penghasilan dari seorang majikan


Mencari penghasilan sebagai seorang pekerja pada umumnya didasari niat untuk mencapai keamanan finansial dengan mencari uang sebanyak-banyaknya. Para pekerja tidak menyadari bahwa uang yang diterima oleh seorang pekerja sudah disesuaikan dengan jasa yang diberikannya. Banyak pekerja yang menerima kurang dari yang semestinya dan sedikit sekali yang mendapatkan imbalan di atas ketentuan.


Para pekerja tidak menyadari bahwa uang yang diterima dalam bentuk gaji dan tunjangan-tunjangan sudah dipotong dulu oleh berbagai hal. Pastinya adalah potogan pajak penghasilan sebesar 15%, lalu potongan dana pensiun, potongan premi asuransi kesehatan, potongan iuran koperasi, potongan pinjaman, potongan karena mangkir kerja dan sebagainya.


Seorang pekerja akan bekerja keras untuk mendapat penghasilan dan menopang kebutuhan-kebutuhan hidup. Tidak jarang, sebagai seorang pekerja juga berusaha mencari pekerjaan sambilan atau pekerjaan kedua sebagai pekerja paruh waktu (part time) di tempat lain untuk menambah penghasilan. Mereka melakukannya demi untuk mencapai keamanan finansial.


Seorang pekerja berusaha melakukan pekerjaannya sebaik-sebaiknya sehingga menjadi pekerja yang berprestasi dan kariernya dapat terus menanjak. Mereka mengejar penghasilan yang besar dengan mengejar karier. Mereka tidak menyadari bahwa, seiring dengan meningkatnya penghasilan, meningkat pula pengeluarannya, baik untuk ongkos mendapatkan penghasilan tersebut ataupun untuk memperbaiki keadaan.


Bekerja untuk uang menciptakan ketakutan


Seorang pekerja yang sudah meningkat penghasilannya menganggap wajar jika ingin membuat keadaan menjadi lebih baik dan lebih nyaman. Tindakan ini bisa mengakibatkan meningkatnya jumlah pengeluaran dan mudah terjebak dalam pesona utang dan kalau sudah terjebak utang, orang semakin terikat dengan uang.


Sebagai seorang pekerja, kita sangat mengandalkan waktu dan tenaga yang kita miliki untuk mendapatkan penghasilan. Jika kita sakit dalam waktu yang relatif lama atau kita telah memasuki masa pensiun, maka waktu dan tenaga yang kita berikan untuk bekerja juga berkurang dan penghasilan kita dengan sendirinya tentu akan berkurang pula. Kita mungkin tidak akan mendapatkan penghasilan lagi ketika terkena PHK atau tempat kerja kita mengalami kebangkrutan.


Mungkin kita merasa yakin dapat menghadapi semua itu dengan uang simpanan yang diperoleh selama ini. Untuk berapa lama kita dapat bertahan dengan uang simpanan? Pada suatu saat uang simpanan kita akan semakin berkurang dan akhirnya akan habis. Berkurang dan habis bukan hanya karena digunakan, tapi karena nilai uang yang disimpan juga semakin menurun akibat tingkat inflasi yang lebih besar dibanding dengan bunga simpanan yang diperoleh. Semakin jelas sekarang, bahwa menjadi pekerja kita tidak dapat mencapai keamanan finansial seperti yang didambakan.


Penyebab utama seorang pekerja dalam kondisi yang tidak aman secara finansial adalah karena motivasi bekerjanya semata-mata demi uang. Orang yang motivasi bekerjanya demi uang justru akan memperoleh rasa takut. Orang yang bekerja demi uang akan terikat dengan uang, menjadi takut tidak punya uang dan rela menjadi budak uang. Orang yang bekerja demi uang akan dihantui ketakutan, takut gajinya tidak cukup, takut penghasilannya berkurang, takut pendapatannya terhenti, dan bentuk-bentuk ketakutan lainnya.


Ketakutan yang diakibatkan oleh ketergantungannya terhadap uang akan menjadikan dirinya mau melakukan apa saja demi mendapatkan uang, bahkan kalau perlu mendapatkannya dengan cara-cara yang batil. Orang yang menyatakan bahwa dirinya tidak tertarik dengan uang lebih buruk daripada orang yang terikat dengan uang. Orang yang demikian itu, dalam kenyataannya harus bekerja keras selama 8 jam sehari bahkan lebih untuk sekedar mendapatkan uang.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar